Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI Buka Latihan GPOI Garuda Canti Dharma 2014

Dibaca: 675 Oleh 20 Agu 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

(Puspen TNI).  Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Komandan Jenderal Angkatan Darat Pasifik – Amerika-Serikat Jenderal Vincent K. Brooks dan Duta Besar Amerika Serikat Untuk Indonesia Mr. Robert O. Blake, Jr secara resmi membuka latihan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Selasa (19/8/2014).

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, langkah strategis ini merupakan inisiatif bersama antara Amerika Serikat dan Indonesia untuk berkontribusi pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan masyarakat internasional dalam memelihara perdamaian dan keamanan. “Program ini adalah contoh nyata dari kerjasama Amerika Serikat dan Indonesia untuk mengatasi permasalahan di bidang yang telah disepakati dan memiliki tujuan strategis sebagaimana tertuang dalam program United States-Indonesia Bilateral Defense Discussion (USIBDD) tahun 2013”,  ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Panglima TNI, bahwa apabila dihadapkan pada meningkatnya tantangan dan ancaman baik di level regional maupun global, kebutuhan operasional nampak semakin multi-dimensional dan menuntut pelibatan tidak hanya kekuatan militer dan Polisi saja, akan tetapi juga menuntut pelibatan dari personel sipil maupun komponen lainnya.

Baca juga:  Danrem 174 Apresiasi Kepedulian Serda Makmur Wujudkan Mimpi Anak Papua Jadi Prajurit TNI AD

Operasi pemeliharaan perdamaian telah berkembang secara signifikan dari kebutuhan kekuatan militer secara eksklusif ke arah tuntutan kebutuhan misi yang semakin kompleks. Perkembangan baik dalam ruang lingkup dan kompleksitas dari misi pemeliharaan perdamaian PBB ini menggarisbawahi tentang arti penting pelatihan.

Panglima TNI berharap bahwa latihan ini dapat menciptakan manajemen operasi diantara para pelaku di lapangan dalam bidang operasi perdamaian, yang memiliki latar belakang dan organisasi yang berbeda, sekaligus menciptakan kesamaan identitas dan tujuan bersama dalam sebuah operasi perdamaian.  “Saya juga berharap bahwa peserta akan memperoleh manfaat dan pengalaman selama latihan dan mampu menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan jaringan dengan semua mitra yang ada” ungkap Jenderal TNI Moeldoko.

Kepada para peserta latihan, Panglima TNI mengingatkan agar memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan saat melaksanakan latihan, sehingga pada akhir kegiatan, para peserta sekalian akan mencapai sasaran dan tujuan latihan yang direncanakan dan dapat mengimplementasikan hasil latihan lebih lanjut di negara masing-masing. “Para peserta sekalian akan memperoleh wawasan mengenai adat-istiadat, tradisi dan budaya lokal serta keramah-tamahan penduduk setempat di Jawa-Barat yang sangat khas”, tutup Panglima TNI.

Baca juga:  Kopassus terjunkan 100 personil, atasi jebolnya Situ Pendongkelan

Latihan bersama yang digelar mulai tanggal 19 s.d. 1 September 2014 melibatkan 756 personel dari 26 negara dan dilaksanakan dalam tiga tahap : Pertama, Senior Trainning Seminar (STS), melibatkan 29 peserta dari 17 negara : Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania,  Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan  dari United Nations.  Kedua, Staff Training Event (STE), melibatkan 69 peserta dari 26 negara : Amerika, Australia, New Zealand, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam. Ketiga, Field Training Event (FTE), melibatkan 360 peserta dari 9 negara : Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania. Autentikasi : Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel